Selasa, 17 Juni 2008

No Secret Recipe


Assalamu'alaikum wr. wb.

Dari film kita bisa belajar sesuatu. Apalagi jika kita menonton film kartun bersama anak. Sebuah kesempatan mengajarkan sesuatu sekaligus hiburan.

Setelah pernah menonton Keep Moving Forward, kemarin kami sekeluarga menonton film Kung Fu Panda. Saya rekomendasikan anda menontonnya.

Selama ini banyak dari kita bertanya : apa sih rahasia menjadi entrepreneur ?

Bahkan salah satu action member TDA, pak Faif Yusuf, secara khusus memberi judul bukunya Rahasia Jadi Entrepreneur Muda, lalu buku-buku lain yang mengedepankan kerahasiaan termasuk buku Best Seller Internasional : The Secret.

Di dalam film kartun itu, sang tokoh utama, seekor panda gemuk bernama Po, bermimpi menjadi pendekar kungfu. Padahal ia hanyalah anak seorang penjual mie. Sang ayah meyakinkannya bahwa takdirnya adalah menjadi penerus usaha mie keluarga dan ia menjanjikan akan memberikan rahasia membuat mie yang dahsyat.

Ketika secara tak sengaja Po pada akhirnya memang bisa kung fu dan harus menghadapi musuh besar perguruan, ia bingung karena buku rahasia kung fu terhebat sebagai 'pejuang naga' yang diberikan gurunya ternyata hanyalah gulungan kertas kosong bening sehingga ia bisa melihat dirinya sendiri disana, seperti sebuah cermin.

Ketika ia bertemu sang ayah kembali dan curhat mengenai permasalahannya, sang ayah mengingatkan kembali tentang takdirnya. Akhirnya sang ayah berkata akan segera memberitahunya sebuah rahasia yang disebutnya resep rahasia keluarga.

There is no secret recipe. Ya, gak ada resep rahasia. Yang ada hanyalah resep biasa yang diberi ketulusan hati .. dan cinta.

Gubrak. Si Po bengong. Namun kemudian ketika ia melihat kembali kertas yang dipegangnya, lalu ia mengerti. Bahwa sesungguhnya tidak ada rahasia selain dirinya sendiri. Tidak ada ilmu terdahsyat selain kekuatan kepercayaan dirinya sendiri. Pada akhirnya ia kemudian berhasil mengalahkan musuhnya dengan senjata rahasia : menjadi dirinya sendiri.

Kita gak bisa mengandalkan orang lain demi kemajuan dan kesuksesan kita. Hanya kitalah yang mampu. Kalaupun ada orang lain, maka mereka hanyalah sebuah pendukung, sebagian adalah leverage.

Itulah sebabnya banyak orang yang mengikuti seminar, membaca buku, ikut milis dan komunitas bisnis namun masih merasa belum sukses. Kita merasa belum menemukan kunci rahasia kesuksesan.

Bahkan yang sering kita tanyakan kepada seseorang yang sudah kita anggap sukses adalah : apa rahasia kesuksesan anda ?

Ada yang jawab, kesabaranlah yang membuat saya sukses. Ada yang karena networking. Ada yang karena kepercayaan. Ada yang karena hutang. Yang lain karena keberuntungan. Sebagian lagi karena keuletan, banyak gagal dan kerja cerdas.

Padahal tips, trik, strategi dan segala hal yang menunjang kesuksesannya belum tentu sama dan sesuai dengan kebutuhan dan karakter kita. Bukan berarti menafikkan manfaat seminar, buku, komunitas dll karena biar bagaimanapun itu semua bisa menambah wawasan kita.

Namun hanya ingin menekankan bahwa kitalah penentu kesuksesan kita sendiri.

Seringkali dikatakan oleh para aktivis TDA bahwa komunitas tidak bisa menjamin kesuksesan membernya namun sekedar memberikan jalan kesuksesan yang pernah ditempuh para pengusaha sukses didalamnya. Membimbing dan mendampingi.

Adapun kesuksesan itu sendiri sangat ditentukan oleh diri member bersangkutan. Hanya member sendiri yang bisa meracik semua ilmu yang didapat dari komunitas TDA agar bisa menjadi resep dahsyat kesuksesan bagi dirinya.

Judul tulisan ini sebenarnya juga terkait dengan tulisan salah satu member TDA, pak Hadi Kuntoro : Menari dan Menyanyilah Sesuka Hati

Apapun garis yang kita buat, itulah garis kita. Apapun tariannya, menarilah sesuai cara kita. Apapun bentuk lukisan yang kita buat, itulah lukisan kita. Berbisnislah sesuai kemauan kita, kecepatan kita, kemampuan kita. Sesuka kita.

Kitalah pemegang kendali. Tak peduli nada sumbang dan negatif yang dihembuskan ’para perampas impian’. Yang penting terus action dan ’continous improvement’.

Karena : there is no secret recipe.

Wassalam.

-Eko June-